Black Ivory Coffee, kopi premium yang berasal dari kotoran gajah, telah menjadi salah satu kopi termahal di dunia. Diproduksi di Thailand, kopi ini menarik perhatian karena proses produksinya yang melibatkan gajah sebagai media fermentasi biji kopi. Mirip dengan kopi luwak, Black Ivory Coffee menawarkan pengalaman rasa yang berbeda. Berikut ini proses lengkap bagaimana kopi unik ini dihasilkan.
1. Proses Pembuatan Black Ivory Coffee dengan Bantuan Gajah Thailand
Black Ivory Coffee diproduksi dari gajah yang tinggal di desa Ban Ta Klang, Thailand. Gajah-gajah ini dirawat oleh para mahout—pawang gajah—yang telah bekerja sama dengan hewan-hewan tersebut selama ratusan tahun. Tidak seperti kebanyakan gajah di penangkaran, gajah yang terlibat dalam proses produksi kopi ini hidup bebas dan dilatih secara manusiawi dengan bantuan Golden Triangle Asian Elephant Foundation.
Pada tahun 2017, sebanyak 27 ekor gajah menghasilkan sekitar 150 kilogram kopi Black Ivory. Dengan proses yang melibatkan perlakuan khusus pada gajah, produksi kopi ini tergolong eksklusif, sehingga tidak heran jika harganya sangat tinggi.
2. Campuran Pisang dan Dedak untuk Memperhalus Rasa
Sebelum dikonsumsi oleh gajah, biji kopi dicampur dengan pisang, dedak, dan buah kopi. Campuran ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki rasa, tetapi juga menjaga kesehatan gajah. Uniknya, gajah dapat memakan buah kopi ini langsung atau menghisapnya seperti smoothie melalui belalai mereka.
Gajah memiliki kebebasan untuk memilih apakah mereka akan memakan campuran tersebut, yang menjadikan proses fermentasi alami ini lebih organik. Makanan campuran ini juga berpengaruh dalam memengaruhi cita rasa akhir dari biji kopi yang dihasilkan.
3. Pemisahan Biji Kopi dari Kotoran Gajah
Setelah gajah mencerna buah kopi, biji kopi yang masih utuh akan keluar bersama kotoran gajah. Dalam proses pencernaan, enzim di perut gajah memecah protein yang menyebabkan rasa pahit pada biji kopi, sehingga menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih halus dan lembut.
Biji kopi yang keluar bersama kotoran kemudian dipisahkan oleh masyarakat setempat, yang menjadi bagian dari proses produksi Black Ivory Coffee. Proses ini memerlukan keahlian khusus dan memastikan kualitas biji kopi tetap terjaga.
4. Pencucian dan Pengeringan Biji Kopi
Setelah dipisahkan dari kotoran gajah, biji kopi segera dicuci bersih untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran. Proses pencucian ini sangat teliti, diikuti dengan tahap pengeringan yang dilakukan dengan hati-hati. Pengeringan ini berfungsi untuk mengekstrak kafein dan memastikan bahwa biji kopi siap untuk diolah lebih lanjut.
Biji kopi yang sudah kering kemudian dibelah untuk memastikan bahwa tidak ada kelembaban yang tersisa, yang dapat merusak kualitas kopi.
5. Black Ivory Coffee Siap Dijual dengan Harga Fantastis
Setelah melalui proses yang panjang dan teliti, Black Ivory Coffee siap dipasarkan. Kopi ini tersedia secara online melalui situs resmi mereka dengan harga yang sangat premium. Untuk paket Mahout Blend, harga mencapai Rp 677.000 per 35 gram, sedangkan untuk kopi murni Black Ivory Coffee harganya bisa mencapai Rp 1.700.000 per 35 gram. Terdapat pula paket 3 bungkus masing-masing 35 gram dengan harga sekitar Rp 4.230.000.
Black Ivory Coffee tidak hanya menawarkan rasa yang unik dan halus, tetapi juga cerita produksi yang melibatkan gajah dan komitmen terhadap lingkungan. Tak heran jika kopi ini menjadi salah satu kopi termahal di dunia.
sumber Racikan KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar